Perkembangan Strategi dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi
Indonesia
A.
LATAR
BELAKANG
Ada 5
macam strategi pembangunan ekonomi di Indonesia, yaitu strategi pertumbuhan,
strategi pembangunan dan pemerataan, strategi ketergantungan, strategi yang
berwawasan ruang dan yang terakhir adalah strategi pendekatan kebutuhan pokok.
B.
Macam-macam Strategi
Pembangunan Ekonomi
·
Strategi Pertumbuhan
Adapun
inti konsep dari strategi ini adalah:
Strategi
pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat pada upaya pembentukkan modal,
serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah, dan memusat
sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan
ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat ke bawah
(tricle-down-effect) – pendistribusian kembali.
Jika
terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan, hal tersebut merupakan prasyarat
terciptanya pertumbuhan ekonomi.
Kritik
paling keras dari strategi ini adalah bahwa kenyataan yang terjadi adalah
ketimpangan yang semakin tajam.
·
Strategi Pembangunan dan
Pemerataan
Inti
dari konsep strategi ini adalah dengan ditekankannya peningkatan pembangunan
melalui teknik sosial engineering, seperti halnya melalui penyusunan
perencanaan induk, dan paket program terpadu.
·
Strategi Ketergantungan
Inti
dari konsep ketergantungan adalah: Kemiskinan
di negara-negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan
negara tersebut dengan pihak/negara lain. Oleh karena itu, jika suatu negara
ingin terbebas kemiskinan dan keterbelakangan ekonomi, negara tersebut harus
mengarahkan upaya pembangunan ekonominya pada usaha melepaskan diri dari
ketergantungan pihak lain. Langkah yang dapat ditempuh, diantaranya adalah:
meningkatkan produksi nasional yang disertai dengan peningkatan kemampuan dalam
bidang produksi, lebih mencintai produk nasional, dsb.
Kritik
dari teori ini adalah “…teori ketergantungan tersebut memang cukup relevan,
namun sayangnya telah menjadi semacam dalih terhadap kenyataan dari kurangnya
usaha untuk membangun masyarakat sendiri (selfdevelopment). “
·
Strategi yang Berwawasan
RuangStrategi
ini mengemukakan sebab-sebab kurang mampunya daerah miskin berkembang lebih
cepat dari daerah maju/kaya. Hal ini dikarenakan kemampuan/pengaruh menyebar
dari kaya ke miskin (spread effect) lebih kecil dari terjadinya aliran sumber
daya dari daerah miskin ke kaya (back-wash-effect).
·
Strategi Pendekatan
kebutuhan Pokok
Sasaran
dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal. Strategi ini
dikembangkan dengan menekankan kebutuhan pokok manusia yang tidak tidak mungkin
dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber
dari pengangguran. Oleh karena itu, sebaiknya usaha-usaha diarahkan pada
penciptaan lapangan kerja, peningkatan pemenuhan kebutuhan pokok, dsb.
C.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Strategi Pembangunan EkonomiPada
prinsipnya, pemilihan strategi apa yang akan digunakan dalamproses pembangunan
sangat mempengaruhi oleh pertanyaan “Apa tujuan yang hendak dicapai?”
Jika
tujuan yang hendak dicapai adalah menciptakan masyarakat yang mandiri, maka
strategi ketergantunganlah yang mungkin akan dipakai. Jika tujuan yang ingin
dicapai adalah pemerataan pembangunan, maka strategi berwawasan ruang lah yang
dipakai.
D.
Strategi Pembangunan
Ekonomi IndonesiaSebelum
Orde Baru strategi pembangunan di Indonesia secara teori telah diarahkan pada
usaha pencapaian laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun pada kenyataannya
nampak adanya kecenderungan lebih menitikberatkan pada tujuan-tujuan politik,
dan kurang memperhatikan pembangunan ekonomi.
Sedangkan
pada awal Orde Baru, strategi pembangunan Indonesia lebih diarahkan pada
tindakan pembersihan dan perbaikan kondisi ekonomi yang mendasar, terutama
menekan usaha-usaha laju inflasi yang sangat tinggi (hyperinflasi).
Dari
keterangan pemerintah yang ada, dapat sedikit disimpulkan bahwa strategi
pembangunan di Indonesia tidak mengenal perbedaan strategi yang ekstrim,
sebagai contoh selain strategi pemerataan pembangunan, Indonesia pun tidak
mengesampingkan strategi pertumbuhan, dan strategi yang berwawasan ruang
(terbukti dengan dibaginya wilayah Indonesia dengan berbagai wilayah
pembangunan I, II, III, dst).
Strategi-strategi
tersebut kemudian dipertegas dengan ditetapkannya sasaran-sasaran dan titik
berat setiap Repelita, yaitu:
Repelita
I: meletakkan titik berat pada sektor pertanian dan industri yang mendukung
sektor pertanian meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
Repelita
II: meletakkan titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri
yang mengolah bahan mentah menjadi baku meletakkan landasan yang kuat bagi
tahap selanjutnya.
Repelita
III: meletakkan titik berat pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan
meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi meletakkan
landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
Repelita
IV: meletakkan titik berat pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha
menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan
mesin-mesin industry sendiri, baik industri ringan yang akan terus dikembangkan
dalam Repelita-Repelita selanjutnya meletakkan landasan yang kuat bagi tahap
selanjutnya.
E.
Perencanaan
Pembangunan
·
Manfaat perencanaan
pembangunan, antara lain:
Dengan
adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya
pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian
tujuan pembangunan.
Dengan
perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa
pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi-potensi dan
prospek-prospek perkembangan, tetapi juga mengenai hambatan-hambatan dan
resiko-resiko yang mungkin dihadapi. Perencanaan mengusahakan supaya
ketidakpastian dapat dibatasi seminim mungkin.
Perencanaan
memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang
terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
Dengan
perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih urutan-urutan
dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya.
Dengan
adanya rencana maka adanya suatu alat ukur untuk mengadakan suatu pengawasan
dan evaluasi.
Penggunaan
dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efektif
dan efisien. Diusahakan dihindarinya keborosan. Suatu usaha untuk
mencapai output/hasil secara maksimal daripada sumber-sumber yang tersedia.
Dengan
perencanaan, perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang
terus menerus dapat ditingkatkan.
Dengan
perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur.
·
Periode Perencanaan EkonomiDalam
sejarah perkembangannya, perencanaan pembangunan ekonomi di Indonesia dibagi
dalam beberapa periode, yaitu:
Periode
sebelum orde baru
·
Periode 1945-1950
·
Periode 1951-1955
·
Periode 1956-1960
·
Periode 1961-1965
Periode
setelah orde baru
·
Periode 1966 s/d 1958, periode stabilitasi dan rehabilitasi
·
Periode Repelita I :
1969/70-1973/74
·
Periode Repelita II : 1974/75-1978/79
·
Periode Repelita III : 979/80-1983/84
·
Periode Repelita IV : 1984/85-1988/89
·
Periode Repelita V : 1989/90-1993/94
F.
KESIMPULAN
Terdapat
lima macam strategi pembangunan ekonomi di Indonesia, yang dapat dipilih untuk
mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan, dan tentu saja untuk kehidupan
perekonomian di Indonesia yang lebih baik dari sebelumnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar