Kamis, 30 Oktober 2014

Cave Tubing di Goa Pindul

Pada saat liburan kuliah semester 3 aku bersama teman kuliah ku berlibur ke Yogyakarta. Salah satu objek wisata yang kami tuju adalah Goa Pindul. Goa Pindul berlokasi di Desa Bejiharjo, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta.
Hari Senin-nya kami berangkat dari hotel kami yang berada di Jalan Pasar Kembang, Yogya, menuju Desa Bejiharjo pukul 9 pagi. Kami mengendarai mobil menuju ke sana. Kami mengambil rute Yogyakarta – Jalan Raya Wonosari – Piyungan – Bukit Patuk – Hutan Bunder – Jalan Raya Wonosari (Patuk-Playen).
Kami tiba di sekretariat objek wisata Goa Pindul setelah menempuh perjalanan +- 43 km selama kurang lebih 1,5 jam. Sesampainya di sana kami langsung berganti pakaian untuk basah-basahan. Setelah itu kami berkumpul di sekretariat.

Di sana kami mendapatkan penjelasan oleh perwakilan pengelola mengenai paket-paket wisata apa saja yang ada di sini. Yup, selain Cave Tubing Goa Pindul, masih ada dua paket wisata lain yang disediakan, yakni River Tubing Kali Oyo dan Caving Goa Gelatik. Tiap paketnya memiliki harga yang berbeda. Kami memilih Cave Tubing Goa Pindul karena memang sejak awal ingin menjajal cave tubing di sana. Kami mendapatkan pengarahan mengenai aktivitas cave tubing di Goa Pindul ini.
Setelah selesai pengarahan, kami menuju tempat registrasi. Rombongan kami berjumlah 7 orang. Kami membayar biaya Rp 30 ribu/orang. Seusai registrasi, kami menuju ke tempat perlengkapan. Di sana kami mulai mengenakan jaket pelampung dan sepatu karet. Sepatu karet ini disediakan terutama untuk mereka yang tidak ingin sepatunya basah tercelup ke air atau hanya memakai sandal jepit.


Setelah perlengkapan selesai dikenakan, kami berjalan menuju lokasi Goa Pindul yang berjarak sangat dekat. Tidak ada 100 meter sepertinya. Di tengah perjalanan ke Goa Pindul kami mampir ke ruang penyimpanan ban pelampung untuk masing-masing membawa satu ban pelampung.
Sebelum turun ke air, kami menyempatkan foto bersama kembali. Oh ya, ketika tengah melakukan cave tubing tak ada larangan untuk membawa kamera kok. Cuma risiko tanggung sendiri. Akan lebih aman kalau kamera kita tahan air. Tapi kalau sudah jatuh ke dalam air, ya sudah, kecil kemungkinan untuk ditemukan mengingat di dalam goa cukup gelap dan airnya pun juga keruh. Kita bisa menggunakan jasa fotografer yang disediakan oleh pengelola jika mau. Untuk jasa fotografer ini, aku tidak sempat bertanya berapa tarifnya karena kami tidak menggunakannya.
Ada dua orang pemandu yang mendampingi kami dalam cave tubing ini. Pemandu pertama turun terlebih dahulu ke air. Setelah itu diikuti oleh kami satu per satu. Tentunya dengan ban pelampung masing-masing. Posisi badan kami adalah setengah duduk (dan setengah tidur juga sih) di atas ban tersebut. Kami saling berpegangan tali di ban pelampung kanan kiri masing-masing agar tidak terlepas. Yup, kami pun semuanya sudah dalam posisi satu banjar dan berpegangan tali ban satu sama lain, kecuali pemandu kedua. Pemandu kedua ini perannya lebih mobile.
Cave tubing pun akhirnya dimulai! Wow, menyenangkan sekali menyusuri dalam goa bersama-sama sambil setengah tiduran di atas air ini. Rasanya seperti menonton sebuah live show. Apalagi sambil mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh pemandu kedua sepanjang perjalanan menyusuri goa ini. Suasananya juga sangat cair karena pemandu kami sering menyelipkan joke-joke segar (dan kadang-kadang juga garing :P) saat menjelaskan perihal goa ini.

Goa Pindul memiliki 3 zona, yakni zona terang, zona remang, dan zona gelap. Di zona terang ini kita akan melihat tangga ke atas. Di atas situ terdapat tempat untuk budidaya burung Sriti atau yang dikenal juga dengan sarang walet. Di dalam zona terang (atau remang?) terdapat stalagtit “jantan” yang dipercaya penduduk setempat jika dipegang akan menambah keperkasaan pria. Tak hanya itu, lebih masuk ke dalam lagi ada stalagtit “puting” yang masih aktif. Tetesannya dipercaya akan membuat wanita cantik dan awet muda. Di dalam zona remang juga terdapat satu stalagtit yang jika dipukul bunyi yang dihasilkannya menyerupai bunyi gong dan bergaung di dalam goa. Terkait zona gelap sendiri, dinamakan demikian sebab di dalam zona itu benar-benar tak ada cahaya yang masuk. Kami sempat mensimulasikan dengan mematikan lampu senter sama sekali dan terjadilah suasana yang sangat amat gelap. Tak ada seberkas cahaya pun yang masuk. Di dalam Goa Pindul ini juga terdapat sebuah stalagtit yang sudah menyatu dengan stalagmit sehingga tampak seperti sebuah pilar dengan ukuran lebar lima rentangan tangan orang dewasa. Kabarnya stalagtit tersebut memiliki ukuran terbesar no. 4 di dunia. Di dalam Goa Pindul ini juga terdapat satu area yang langit-langitnya menjadi sarang kelelawar. Yup, buanyak banget kelelawar di atas sana. Saking banyaknya di langit-langit goa tersebut penuh dengan bercak hitam bekas air seni kelelawar. Menurut penjelasan pemandu, kelelawar biasa menandai daerah kekuasaannya dengan meninggalkan air seni di tempat ia bergelantungan.

Area sarang kelelawar tadi menandakan bahwa cave tubing yang kami lakukan ini hampir mendekati titik akhir. Namun sebelum cave tubing benar-benar diakhiri, kami sampai di sebuah ruangan yang sangat besar, tentu saja masih di dalam goa  di mana terdapat lubang vertikal di atap goa ini. Warga setempat kabarnya menyebut ruangan ini sebagai sumur terbalik. Saat kami tiba di sana tepat tengah hari di mana sinar matahari tepat masuk secara vertikal melalui lubang ini.
Di ruangan ini kami diberikan kesempatan untuk berenang. Di sana kita juga bisa melakukan lompat indah dari batu stalagmit yang cukup tinggi menjulang itu. Kedalaman air di ruangan ini tak cukup dalam. Berkisar antara 1,5-2 meter kalau tidak salah.
Aku hitung-hitung, waktu yang kami habiskan dalam cave tubing ini kurang lebih 25 menit susur goa, 20 menit main-main air hingga keluar gua. Seusai cave tubing, kami kembali ke tempat sekretariat Goa Pindul tadi untuk mengembalikan perlengkapan yang jaket pelampung dan sepatu karet yang kami kenakan ini. Setelah itu kami bersih-bersih diri di sana. Biaya penggunaan toilet Rp 2000.
Yup, sekali lagi bagi Anda yang tertarik untuk main cave tubing di Goa Pindul ini bisa langsung datang ke Goa Pindul yg berlokasi di Desa Bejiharjo, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar