Pada saat liburan kuliah semester
3 aku bersama teman kuliah ku berlibur ke Yogyakarta. Salah satu objek wisata
yang kami tuju adalah Goa Pindul. Goa Pindul berlokasi di Desa Bejiharjo,
Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta.
Hari Senin-nya kami berangkat
dari hotel kami yang berada di Jalan Pasar Kembang, Yogya, menuju Desa
Bejiharjo pukul 9 pagi. Kami mengendarai mobil menuju ke sana. Kami mengambil
rute Yogyakarta – Jalan Raya Wonosari – Piyungan – Bukit Patuk – Hutan
Bunder – Jalan Raya Wonosari (Patuk-Playen).
Kami tiba di sekretariat objek wisata Goa Pindul setelah
menempuh perjalanan +- 43 km selama kurang lebih 1,5 jam. Sesampainya di sana
kami langsung berganti pakaian untuk basah-basahan. Setelah itu
kami berkumpul di sekretariat.
Di sana kami mendapatkan penjelasan oleh perwakilan
pengelola mengenai paket-paket wisata apa saja yang ada di sini. Yup, selain Cave Tubing Goa
Pindul, masih ada dua paket wisata lain yang disediakan, yakni River Tubing
Kali Oyo dan Caving Goa
Gelatik. Tiap paketnya memiliki harga yang berbeda. Kami memilih
Cave Tubing Goa Pindul karena memang sejak awal ingin menjajal cave
tubing di sana. Kami mendapatkan pengarahan mengenai aktivitas cave
tubing di Goa Pindul ini.
Setelah selesai pengarahan, kami menuju tempat
registrasi. Rombongan kami berjumlah 7 orang. Kami membayar biaya Rp 30
ribu/orang. Seusai registrasi, kami menuju ke tempat perlengkapan. Di sana kami
mulai mengenakan jaket pelampung dan sepatu karet. Sepatu karet ini disediakan
terutama untuk mereka yang tidak ingin sepatunya basah tercelup ke air atau
hanya memakai sandal jepit.
Setelah perlengkapan selesai
dikenakan, kami berjalan menuju lokasi Goa Pindul yang berjarak sangat dekat.
Tidak ada 100 meter sepertinya. Di tengah perjalanan ke Goa Pindul kami mampir
ke ruang penyimpanan ban pelampung untuk masing-masing membawa satu ban
pelampung.
Sebelum turun ke air, kami
menyempatkan foto bersama kembali. Oh ya, ketika tengah melakukan cave
tubing tak ada larangan untuk membawa kamera kok. Cuma risiko tanggung
sendiri. Akan lebih aman kalau kamera kita tahan air. Tapi kalau sudah jatuh ke
dalam air, ya sudah, kecil kemungkinan untuk ditemukan mengingat di dalam goa
cukup gelap dan airnya pun juga keruh. Kita bisa menggunakan jasa fotografer
yang disediakan oleh pengelola jika mau. Untuk jasa fotografer ini, aku tidak
sempat bertanya berapa tarifnya karena kami tidak menggunakannya.
Ada dua orang pemandu yang
mendampingi kami dalam cave
tubing ini. Pemandu pertama turun terlebih dahulu ke air.
Setelah itu diikuti oleh kami satu per satu. Tentunya dengan ban pelampung
masing-masing. Posisi badan kami adalah setengah duduk (dan setengah tidur juga
sih) di atas ban tersebut. Kami saling berpegangan tali di ban pelampung kanan
kiri masing-masing agar tidak terlepas. Yup, kami pun semuanya sudah dalam
posisi satu banjar dan berpegangan tali ban satu sama lain, kecuali pemandu
kedua. Pemandu kedua ini perannya lebih mobile.
Cave tubing pun akhirnya dimulai!
Wow, menyenangkan sekali menyusuri dalam goa bersama-sama sambil setengah
tiduran di atas air ini. Rasanya seperti menonton sebuah live show. Apalagi sambil
mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh pemandu kedua sepanjang perjalanan
menyusuri goa ini. Suasananya juga sangat cair karena pemandu kami sering
menyelipkan joke-joke segar
(dan kadang-kadang juga garing :P) saat
menjelaskan perihal goa ini.
Goa Pindul memiliki 3 zona, yakni zona terang, zona remang, dan zona gelap.
Di zona terang ini kita akan melihat tangga ke atas. Di atas situ terdapat
tempat untuk budidaya burung Sriti atau yang dikenal juga dengan sarang walet. Di
dalam zona terang (atau remang?) terdapat stalagtit “jantan” yang dipercaya
penduduk setempat jika dipegang akan menambah keperkasaan pria. Tak hanya itu,
lebih masuk ke dalam lagi ada stalagtit “puting” yang masih aktif. Tetesannya
dipercaya akan membuat wanita cantik dan awet muda. Di dalam zona remang juga
terdapat satu stalagtit yang jika dipukul bunyi yang dihasilkannya menyerupai
bunyi gong dan bergaung di dalam goa. Terkait zona gelap sendiri, dinamakan
demikian sebab di dalam zona itu benar-benar tak ada cahaya yang masuk. Kami
sempat mensimulasikan dengan mematikan lampu senter sama sekali dan terjadilah
suasana yang sangat amat gelap. Tak ada seberkas cahaya pun yang masuk. Di
dalam Goa Pindul ini juga terdapat sebuah stalagtit yang sudah menyatu dengan
stalagmit sehingga tampak seperti sebuah pilar dengan ukuran lebar lima
rentangan tangan orang dewasa. Kabarnya stalagtit tersebut memiliki ukuran
terbesar no. 4 di dunia. Di dalam Goa Pindul ini juga terdapat satu area yang
langit-langitnya menjadi sarang kelelawar. Yup, buanyak banget kelelawar di
atas sana. Saking banyaknya di langit-langit goa tersebut penuh dengan bercak
hitam bekas air seni kelelawar. Menurut penjelasan pemandu, kelelawar biasa
menandai daerah kekuasaannya dengan meninggalkan air seni di tempat ia
bergelantungan.
Area sarang kelelawar tadi menandakan bahwa cave tubing
yang kami lakukan ini hampir mendekati titik akhir. Namun sebelum cave tubing
benar-benar diakhiri, kami sampai di sebuah ruangan yang sangat besar, tentu
saja masih di dalam goa di mana terdapat
lubang vertikal di atap goa ini. Warga setempat kabarnya menyebut ruangan ini
sebagai sumur terbalik. Saat kami tiba di sana tepat tengah hari di mana sinar
matahari tepat masuk secara vertikal melalui lubang ini.
Di ruangan ini kami diberikan kesempatan untuk berenang.
Di sana kita juga bisa melakukan lompat indah dari batu stalagmit yang cukup
tinggi menjulang itu. Kedalaman air di ruangan ini tak cukup dalam. Berkisar
antara 1,5-2 meter kalau tidak salah.
Aku hitung-hitung, waktu yang kami habiskan dalam cave tubing ini kurang lebih 25
menit susur goa, 20 menit main-main air hingga keluar gua. Seusai cave tubing, kami kembali ke
tempat sekretariat Goa Pindul tadi untuk mengembalikan perlengkapan yang jaket
pelampung dan sepatu karet yang kami kenakan ini. Setelah itu kami
bersih-bersih diri di sana. Biaya penggunaan toilet Rp 2000.
Yup, sekali lagi bagi Anda yang tertarik untuk main cave
tubing di Goa Pindul ini bisa langsung datang ke Goa Pindul yg berlokasi di
Desa Bejiharjo, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta.