Rabu, 12 November 2014

Resensi Novel “Mocking Jay”


Judul                      : Mocking Jay
Penulis                  : Suzanne Collins
Genre                    : Fantasy, Mystery
Harga                    : 68.000 IDR
Penerjemah        : Hetih Rusli
Pertama terbit   : 24 Agustus 2010
Penerbit               : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan                : Cetakan Kesebelas September, 2013
Kategori               : Novel
Tebal                     : 432 halaman, 20 cm
Kelebihan            : Plot cerita yang disajikan menegangkan, dramatis, dan seru.
Kekurangan        : Covernya kurang menarik

Mocking Jay adalah buku terakhir dari trilogi Hunger Games. Buku ini telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dan merupakan buku yang termasuk best seller, contohnya #1 New York Time Bestseller #1 Publisher Weekly Bestseller #1 USA Today Bestseller.
          Novel ini merangkum masalah politik yang kejam pada masa itu, kekerasan yang tak tertandingi, perang antar distrik-distrik yang merupakan pemberontakan terhadap Capitol. Nama-nama kita sebelumnya sudah didaftarkan dan bagi yang tidak beruntung harus mengikuti permainan The Hunger Games, yang mengharuskan kita membunuh satu sama lain untuk dapat bertahan hidup dan memenangkan permainan. Katniss Everdeen yang menggantikan adiknya Prim Everdeen untuk mewakili distriknya, distrik 12 seperti yang diceritakan pada novel pertamanya, The Hunger Games.Katniss selamat dari Hunger Games, dua kali. Tetapi ia belum sepenuhnya aman dari ancama Capitol walaupun ia sekarang berada dalam lindungan distrik 13.
        Mocking Jay adalah novel yang menceritakan kelanjutan perjuangan seorang Katniss Everdeen beserta orang-orang yang disayanginya. Walaupun Katniss tetap hidup, tetap saja ini bukanlah kehidupan yang diinginkannya. Dia memikirkan bagaimana keadaan Peeta (Partnernya dalam permainan The Hunger Games, dan akhirnya menjadi kekasihnya.) diluar sana, apakah Peeta masih hidup dengan menjadi penghianat untuk Capitol.
                Pemberontakan yang semakin kejam terjadi, distrik-distrik bergabung untuk menghancurkan Capitol yang mengerikan. Keinginan Presiden Snow untuk menumpas revolusi dengan menghancurkan Mocking Jay bagaimanapun caranya. Tetapi pada akhirnya Katniss memilih Peeta daripada Gale sahabatnya dalam berburu, sahabatnya dari kecil. Katniss pun hidup bahagia dengan memiliki 2 orang anak dari Peeta. Katniss yang takut akan bagaimana dia bisa menceritakan kepada anak-anaknya tanah yang mereka injak sekarang ini adalah kuburan. Tapi ia yakin bisa membuat anak-anaknya mengerti dan semakin berani.
            The Hunger Games yang pertama, dan Catching Fire yang kedua sudah di filmkan. Dan menggugah orang-orang dewas untuk segera membaca novelnya terlebih dahulu dan segera menonton filmnya. Keseluruhan kisah yang ditampilkan dalam novel ini  sangat memesona, memukau dan juga mengerikan. Plot cerita yang disajikan dengan menegangkan, dramatis, dan seru. Pembaca juga diajak memasuki alam imajinasi pemandangan dengan hamparan hijaunya hutan tempat permainan Hunger Games serta kotanya, Capitol yang membuat kita berfikir tentang masa depan dengan segala kecanggihan yang diciptakan.
  Tapi cover yang ditampilkan dalam Mocking Jay ini agak kurang menarik minat pembaca. Cover yang menggambarkan seekor burung mengepakkan sayapnya agaknya berbeda dengan cover burung sebelumnya. Atau mungkin ada maksud tersendiri dari pengarang dengan lambang yang berbeda ini. Tetap itu semua tidak mengurangi ketersimaan pembaca terhadap isi buku Mocking Jay.

Penilaian pribadi atas karya novel ini :

secara keseluruhan cerita di Mockingjay ini cukup menyenangkan, walaupun tidak seaktif buku pertamanya, The Hunger Games. Tapi yang digambarkan, sangat menarik, lugas, dan cukup banyak konflik. Apalagi dengan pengambaran bagaimana akhir cerita antara kepedihan kehilangan orang terkasih dan cerita manis karena mendapatkan sosok tercintanya kembali. 

Sumber :